FEKON

Kelompok Modul “Mahatta” adalah salah satu dari beberapa modul yang ada di PMM 3  Universitas Airlangga, Modul kami melakukan kunjungan ke Kampung  Lawas Maspati pada  tanggal 9 September 2023,  kunjungan ini merupakan salah satu bagian dari Kegiatan Program PMM 3 Universitas Airlangga. Dalam kunjungan yang saya lakukan ada keunikan tersendiri yang saya temui, dan kunjungan ini saya lakukan bersama dengan kelompok Modul  Mahatta, LO Huuriyah Naziiha Zaatil Aqmar, dan  Dosen Pendamping, Diansanto Prayoga, S.K.M., M.Kes.

Kegiatan Program PMM 3 Universitas Airlangga, ini  sudah menjadi tahun ketiga sejak pertama dilaksanakan, program ini merupakan salah satu dari  program kerja Kemendikbud Ristek. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada Mahasiswa untuk dapat belajar secara langsung di daerah lain yang jauh dari daerah asal, tentu ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan sesuai dengan slogan PMM 3 “ Bertukar Sementara Bermakna Selamanya”.

Kunjungan ke Kampung Lawas Maspati ini memberi kesan yang sangat menarik kepada saya karena  kampung ini dapat mempertahankan nilai-nilai sejarah dan budaya yang ada dari masa lampau, selain itu kampung ini juga sudah menjadi salah satu tempat Wisata yang dapat dikunjungi siapa saja. Warga Kampung Lawas Maspati ini juga saling bekerja sama untuk tetap menjaga kebersihan, mereka juga saling menuankan ide-ide kreatif mereka untuk mempercantik daerah sekitar. Salah satu ide mereka itu menyediakan sudut khusus menanam tanaman keluarga alias TOGA, agar dapat memberikan kesan asri dan segar.

Kampung Lawas Maspati ini juga menjadi salah satu kawasan yang bersejarah, menurut beberapa catatan sejarah kawasan di sekitar Kampung Maspati dulunya diisi  oleh rumah-rumah Tumenggung dan Patih atau para pejabat kerajaan. Tak heran jika disana terdapat bangunan dan benda kuno peninggalan Kerajaan Mataram. Dan semuanya itu masih dirawat sampai sekarang itu semua berkat kesadaran warga lokal. Daerah Kampung Lawas Maspati ini dulunya pernah memainkan peran vital dalam sejarah perang kemerdekaan indonesia. Hal  tersebut  terjadi di sebuah bangunan yang kini dikenal dengan nama Rumah 1907. Menurut penuturan warga sekitar, tempat tersebut dulunya digunakan pemuda setempat sebagai markas membahas strategi perang 10 November 1945.

Setelah saya mengunjungi Kampung Lawas Maspati saya memiliki pesan untuk generasi muda  hargailah setiap warisan budaya dan sejarah, karena di dalamnya  ada terkandung nilai-nilai dan identitas yang membentuk karakter bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *